Fredo hanyalah seorang anak petani miskin di sebuah ladang yang luas dan lingkungan Kristen yang taat. Bukan uang dan harta benda yang selalu diajarkan oleh orangtuanya sejal kecil. Fredo hanya diperkenalkan pada pribadi Yesus yang dikatakan oleh orangtuanya akan selalu menyelamatkannya pada kondisi apapun juga.
Berdoa dan selalu berpegang pada Firman Tuhan, adalah hal utama yang selalu diajarkan kedua orangtuanya. Hal itu selalu dilakukannya, hingga beranjak dewasa hal tersebut jarang sekali dilakukannya. Dirinya telah berubah menjadi Kristen skeptis yang hanya mengandalakan identitas kepercayaannya saja, bukan imannya.
Hingga wajib militer itu memanggil dirinya. Perang berkecamuk ketika negaranya keluar menyerang ke sebuah benua, dimana ideologi baru hidup dan sedang menggurita disana. Pada satu serangan yang cepat, pasukan kompinya dijebak oleh pasukan yang dua kali lebih banyak dari pasukannya.
Bertahan dalam kondisi diserang, Fred menemukan dirinya tertimpa dibawah gundukan kawan-kawannya yang telah tewas dan beberapa yang hidup namun sedang menderita akibat ledakan yang terjadi dan peluru yang menancap lekat ditubuh mereka. Bingung dalam kekalutannya Fred sempat menolong satu temannya yang telah terkapar.
Dipesan terakhirnya, teman tersebut menasehati Fred untuk bertahan hidup dengan cara selalu ingat terhadap didikan orangtuanya. Usai sang teman mati, Fred mulai mengingat kembali masa kecil dan ketika dirinya dirawat dirumah. Satu yang membuat dirinya selalu aman dan nyaman adalah saat berdoa dan bersama beribadah.
Dan Fred pun berdoa terus-menerus. Memohon pertolongan Tuhan. Hingga sebuah suara yang tidak diketahui, mengajaknya untuk beranjak dari lokasi tersebut secepatnya. Fred melangkah menjauhi tempat itu. Menyusuri sebuah sungai hingga ke ujung muara, Fred menemukan sebuah kompi lain yang merupakan satu pasukan dengannya. Kompi tersebut adalah kompi terakhir yang akan bergerak mundur dengan sebuah perahu.
Hingga sang kapten kompi tersebut memberitahu kepada Fred bahwa dirinya berdoa dan merasa bahwa Tuhan menyuruhnya untuk tetap menunggu hingga setengah hari. Ketika hal itu disampaikan, menangislah Fred. Tuhan telah bekerja luar biasa. Bukan hanya Fred yang mendengar suara Tuhan. Namun Tuhan turut bekerja dan berbicara dengan kapten tersebut dan seluruh pasukan yang berdoa memohon keselamatan.
Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal